Merasakan Getaran Mistis di Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan. Tempat wisata bersejarah yang lengkap dengan isi museum yang sangat menarik ini merupakan pusat pemerintahan pertama kesultanan Cirebon. Obyek ini sangat bersih dan terawat dan selalu menjadi tempat kunjungan favorite terutama pada tanggal 1 syawal. Karena saat itu, kereta kencana Singa Barong dimandikan (konon merupakan kereta milik sunan Gunung Jati). Jika anda ingin berlibur ke Keraton Kasepuhan, silakan beli tiket masuk secara online karena lebih murah. Harganya hanya Rp. 15.000 per orang
Cirebon – Siapa yang tak kenal sosok Raja Pajajaran Prabu Siliwangi. Di Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon terdapat lukisan Prabu Siliwangi yang matanya bisa ‘melirik’ ke manapun kita pergi. Tidak percaya?Prabu Siliwangi adalah Raja Pajajaran, sekaligus ayah dari Pangeran Cakrabuana yang merupakan pendiri Cirebon. Sang Pangeran adalah paman dari Sunan Gunung Jati, yang berandil besar dalam penyebaran agama Islam di Kota Udang tersebut.
Tak heran, sosok Prabu Siliwangi disegani dan diberi tempat khusus oleh semua keraton di Cirebon yakni Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Di Museum Keraton Kasepuhan misalnya, terdapat lukisan Prabu Siliwangi yang matanya bisa melirik ke manapun kita bergerak.
“Lukisan ini dibuat oleh seniman asal Garut, tahun 2008. Katanya dia mimpi didatangi Prabu Siliwangi, begini penampakannya,” tutur salah satu pemandu yang mendampingi detikTravel di Keraton Kasepuhan Cirebon beberapa waktu lalu.
Lukisan tersebut berada dalam Museum Kereta Singa Barong, yang berisi kereta kencana peninggalan abad ke-16. Banyak yang bilang lukisan ini memiliki aura mistis. Namun, mata Prabu Siliwangi yang terus melirik wisatawan ini merupakan teknik tiga dimensi yang dibuat oleh si pelukis.“Bukan cuma mata, tapi juga kaki kiri. Ujungnya mengarah ke manapun kita pergi,” tambah si pemandu.
Sang Raja Pajajaran itu dilukiskan bertubuh agak gempal, beralis tebal, dengan sedikit kumis. Dia mengenakan pakaian adat lengkap dengan penutup kepala dan keris yang bertengger di pinggang.
Tak lupa, sosok macan putih yang selalu menemani sosok Prabu Siliwangi. Dalam lukisan, macan itu berdiri di sebelah kiri sang Prabu. Konon, ada pula ‘pergerakan’ lainnya dari lukisan ini. Jika dilihat tepat dari bagian depan, tubuh sang Prabu Siliwangi terlihat sedikit gempal. Namun jika melihatnya dari samping, tubuh Prabu Siliwangi seakan lebih tinggi dan kurus.
Anda harus melihat dan membuktikannya sendiri di Keraton Kasepuhan.