Traveling Cirebon – Sabtu, 23 Juli 2016 tepat pukul 09.00 WIB kami menuju ke Stasiun Cirebon untuk menjemput rombongan Keluarga Besar Atmadja Jakarta. Kereta tiba tepat pukul 09.45 WIB dan rombongan yang kami jemput berjumlah 6 orang. Setelah itu rombongan kami antar ke The Luxton Hotel Cirebon untuk berkumpul bersama dengan peserta lainnya.
Jumlah peserta berjumlah 30 orang yang terdiri dari Ibu-ibu, Bapak, remaja dan sebagian anak-anak. Tepat pukul 11.00 WIB perjalanan wisata dimulai, tujuan pertama adalah Keraton Kesepuhan. Keraton Kesepuhan merupakan keraton tertua dan termegah di Kota Cirebon. Disana mereka terlihat asyik menikmati peninggalan sejarah yang ada di Keraton sambil dipandu Guide dan tidak lupa foto-foto bersama.
Setelah puas menjelajahi Keraton Kesepuhan, rombongan menuju Masjid Agung Sang Ciptarasa yang letaknya tidak jauh dari Keraton Kesepuhan untuk istirahat sejenak dan Sholat Dhuhur. Konon, masjid ini adalah masjid tertua di Cirebon, yaitu dibangun sekitar tahun 1480 M atau semasa dengan Wali Songo menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Nama masjid ini diambil dari kata “sang” yang bermakna keagungan, “cipta” yang berarti dibangun, dan “rasa” yang berarti digunakan.
Tujuan selanjutnya adalah Goa Sunyaragi, Goa Sunyaragi adalah sebuah gua yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon dimana terdapat bangunan mirip candi yang disebut Goa Sunyaragi, atau Taman Air Sunyaragi, atau sering disebut sebagai Tamansari Sunyaragi. Nama “Sunyaragi” berasal dari kata “sunya” yang artinya adalah sepi dan “ragi” yang berarti raga, keduanya adalah bahasa Sanskerta. Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan keluarganya.
Di Goa Sunyaragi kami jadwalkan kunjungan cuma sekitar 30 menit, karena disamping cuaca panas juga untuk menyingkat waktu. Tetapi karena keasyikan menikmati indahnya Goa tersebut waktu molor sampai 1 jam lebih, hehe.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 WIB, perut sudah saatnya untuk diisi dan tujuan kami adalah makan Empal Gentong. Empal Gentong adalah makanan khas masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Makanan ini mirip dengan gulai dan dimasak menggunakan kayu bakar di dalam gentong. Daging yang digunakan adalah usus, babat dan daging sapi.
Setelah selesai makan siang, kami langsung menuju Hotel untuk istirahat sejenak, disamping itu juga permintaan dari anak-anak yang mau berenang di fasilitas yang telah disediakan oleh hotel.
Tepat pukul 18.30 rombongan kami ajak untuk makan malam, pilihan tempat makan malam kami adalah RM Makan Kelapa Manis yang terletak di Bukit Gronggong. Di Rumah Makan tersebut, selain makanannya enak juga tempatnya cukup romantis. Disana kami bisa melihat view Kota Cirebon dari puncak ketinggian.
Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB, waktu berlalu begitu cepat karena terlalu asyik menikmati suasana. Tibalah saatnya kami untuk mengantar rombongan kembali ke Hotel untuk istirahat. Selesai sudah perjalanan wisata hari ini, semoga wisata ini berkesan dan bisa melepas semua kepenatan aktivitas sehari-hari.