Traveling Cirebon – Sabtu, 12 Agustus 2017 kami kedatangan tamu dari rombongan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang terdiri dari Ibu-ibu dan Teteh-teteh dan 2 anak kecil. Mereka dari Jakarta naik Kereta Api dan tepat pukul 09.45 WIB tiba di Stasiun Cirebon yang langsung disambut oleh Tim Traveling Cirebon.
Walaupun cuaca Cirebon cukup panas, kami tetap menyempatkan diri untuk foto bersama di depan Stasiun Cirebon. “Tidak apa-apa panas-panasan, kan tidak setiap hari bisa seperti ini” kata Ibu-ibu tersebut.
Setelah foto bersama lalu kami masuk ke mobil pariwisata yang sudah disiapkan, tujuan pertama adalah mengisi perut alias sarapan pagi di RM. Nasi Jamblang Ibu Nur. “Hmmm, pedesnya maknyosss” begitu komentar ibu-ibu setelah menikmati kuliner khas Cirebon tersebut.
Setelah cukup kenyang, kami melanjutkan perjalanan kembali. Kali ini adalah menuju Keraton Kasepuhan, yang merupakan keraton pertama dan tertua di Kota Cirebon. Di Keraton Kasepuhan rombongan di pandu oleh Lokal Guide yang menceritakan sejarah Kasultanan Cirebon.
Cukup puas mengitari komplek Keraton, lalu kami menuju ke Masjid Agung Sang Ciptarasa untuk melaksanakan sholat Dhuhur. Masjid Agung Sang Ciptarasa merupakan salah satu masjid tua yang di bangun oleh Walisongo.
Perjalanan kami lanjutkan kembali, selanjutnya adalah wisata belanja. Yang pertama adalah menuju Toko oleh-oleh Khas Cirebon dan dilanjutkan menuju Kampung Batik Trusmi. Yeeee, peserta ibu-ibu nampak senang sekali ketika mendengar kata Batik Trusmi. Mungkin udah siap-siap buat belanja kali ya, hehe.
Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WB, peserta tour kembali berkumpul di mobil. Ngaret 30 menit dari waktu yang telah di tentukan, maklum klo udah belanja kadang ibu-ibu lupa waktu hehe. Setelah kumpul semua saatnya kita mengisi perut kembali, tujuan kali ini adalah RM. Empal Gentong H. Apud.
Empal Gentong adalah makanan khas Cirebon, Jawa Barat. Makanan ini mirip dengan gulai (gule) dan dimasak menggunakan kayu bakar (pohon mangga) di dalam gentong (periuk tanah liat). Daging yang digunakan adalah usus, babat dan daging sapi. Entah karena lapar atau memang enak rasanya, para peserta tour nampak sangat menikmati makanan khas Cirebon tersebut.
Selesai makan lalu kami melanjutkan perjalanan kembali, tujuan selanjutnya adalah mengunjungi Goa Sunyaragi. Sore hari merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi goa tersebut, karena tidak panas dan bisa sambil menikmati mentari sore hari.
Sayang waktu kunjungan di Goa Sunyaragi ini cuma 30 menit, terasa sangat singkat karena mengingat waktu yang tidak memungkinkan. Namun para peserta nampak puas karena banyak angel foto yang bagus di tempat wisata tersebut.
Taraaa, kunjungan ke Goa Sunyaragi merupakan kunjungan terakhir kami di Cirebon. Selanjutnya kami langsung menuju ke Stasiun Cirebon untuk kembali pulang ke Jakarta. Sesampai di Stasiun Cirebon kami sempatkan kembali untuk foto bersama, foto tersebut menutup perjumpaan kita di Cirebon.
Selamat jalan Ibu-ibu, Teteh-teteh dan adik-adik dari rombongan Fakultas Kedokteran UI. Hati-hati di jalan dan semoga selamat sampai tujuan. Kami berharap perjalanan wisata yang singkat ini berkesan dan semoga kita bisa berjumpa kembali di Event wisata berikutnya, Terima kasih…