Kerupuk Melarat Asli Cirebon

Liputan6.com, Cirebon – Tidak lengkap jika melintasi jalur pantai utara Pulau Jawa (Pantura) di Cirebon, Jawa Barat, namun tak menyempatkan waktu singgah dan mencicipi berbagai hidangan yang ada di Kota Wali ini.

Pada arus balik Lebaran 2016 ini, sejumlah pemudik menyempatkan waktu berkunjung ke Kota Cirebon. Selain untuk beristirahat, mereka juga memborong oleh-oleh khas Cirebon.

“Kami sekeluarga biasanya mampir ke Cirebon belanja oleh-oleh buat di rumah, terutama bumbu masak, seperti terasi,” kata seorang pengunjung di sebuah toko oleh-oleh khas Cirebon, Yuniar di Cirebon, Jabar, Sabtu, 9 Juli 2016.

Dia mengaku rela merogoh uang hingga Rp 500 ribu hanya untuk berbelanja oleh-oleh dan batik khas Cirebon. Menurut dia, kuliner di kawasan Pantura Cirebon ini tidak kalah banyak dan menarik dibandingkan daerah lain.

Kerupuk Melarat Hingga Sambal Jamblang

Selain itu, ragam kuliner Cirebon yang dikenal dengan udang rebonnya tersebut dianggap masih asli. Belum ada inovasi baru yang meninggalkan esensi warisan nenek moyang masyarakat Cirebon.

“Anak-anak saya suka kerupuk melarat, selain rasanya gurih, kalau dihidangkan dengan sambal apa pun selalu pas di lidah. Dari sisi harga juga standar karena kami sudah biasa mampir ke Cirebon kalau mau pulang ke Jakarta,” tutur Yuniar.

Sementara itu pemilik toko, Ruddylie menyebutkan, sejumlah oleh-oleh khas Cirebon yang menjadi favorit pemudik, yakni kerupuk kulit, emping melinjo, terasi, kerupuk udang, dan kerupuk melarat. “Itu yang paling laris dan banyak dibeli pendatang,” tutur Ruddy.

Selain jenis camilan, beberapa oleh-oleh lain yang biasa dibawa pemudik, yakni petis rebon, ikan asin, rengginang. Untuk oleh-oleh yang berbentuk cair, yakni kecap udang, sirup jenifer, serta sirup yang melegenda, yakni Tjampolay.

“Biasanya selain kerupuk yang dibeli buat camilan di jalan. Pemudik juga belanja manisan buah. Ada juga oleh-oleh jenis sambal jamblang, ikan jambal roti,” ucap dia.

Ruddy menyebutkan, rata-rata harga per kilogram oleh-oleh khas Cirebon yang dijual Rp 10 ribu sampai Rp 80 ribu. Pada momentum Lebaran tersebut, pendapatan di toko oleh-oleh khas Cirebon mencapai Rp 20 juta per hari dibandingkan hari biasa yang hanya Rp 10 juta.

“Mulai ramai sejak arus mudik saja, mas. Sampai arus balik biasanya ramai,” ucap pemilik toko oleh-oleh khas Cirebon tersebut.

Sumber : Liputan6.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *